Terjatuh lalu terduduk, namun masih tersenyum saat melewati kelompok awan yang sarat menahan sisa-sisa percaya yang terkumpul.
Rasa kecewa yang selama ini bersarang, tidak lagi mampu dipikul dek bahu sangka baik.
Hati yang selama ini bermati-matian percaya tanpa sedikit ragu, akhirnya hancur dibunuh orang kepercayaan sendiri.
Untuk kau yang telah berkali-kali mati dibunuh rasa percaya,